Antisipasi Dampak Virus Corona, Komunitas Sales Indonesia Gelar Seminar Art Selling 4.0
BerandaJogja.com (14/03/20) – Virus Corona yang dinyatakan endemi dunia oleh WHO beberapa waktu lalu telah berpengaruh pada pergerakan perekonomian dan gaya beli customer yang membatasi di tempat umum dan memilih transaksi online. Dalam mengantisipasi hal tersebut, Komunitas Sales Indonesia (KOMISI) DPD Yogyakarta membekali para sales melalui Seminar Art Selling- Seni Menjual Via Online, mengundang pakarnya, Yoyok Rubiantono, baru-baru ini (9/3) di East Parc Hotel.
Tokoh tersebut terkenal dikalangan millenial dan viral dalam talkshow di youtube, karena keberaniannya menghabiskan lebih dari dua miliar rupiah per hari untuk bayar iklan di Facebook Ads dan Instagram ini. Yoyok memaparkan bagaimana dia berhasil membuat Yoshugi Media Grup memiliki banyak brand tersebar di seluruh negara dan terjual di seluruh benua kecuali benua Afrika dengan dikendalikan melalui kantornya di Bantul, Yogyakarta .
“Ketepatan audiens menjadikan kunci utama agar iklan tidak boncos, alias rugi karena tidak terjadi penjualan. Jadi kalau mau jualan obat diet, salah besar mencari audiens dengan preferensi suka buka berita kesehatan, fitnes atau bapak-bapak berusia matang dengan perut besar, mereka tidak butuh obat diet. Justru wanita yang sering upload foto hobby kuliner, usia produktif, gemar sosialita, itulah segment produk tersebut. Semua data dan preferensi customer yang kita inginkan sudah dirangkum oleh facebook, kita tinggal klik pilih preferensi yang kita harapkan dan facebook mengirim sesuai target kita”, terang Yoyok.
Yoyok menjelaskan bahwa awal karirnya adalah sales keliling door to door yang menjual mesin cuci, sebagai mahasiswa teknik elektro kala itu. Melihat potensi online, kemudian dia banting stir menjual panci ke seluruh dunia secara online, barang diambil via online di Cina dan dijual ke seluruh dunia, langsung di kirim dari negara pembuatnya.
Melirik potensinya, Yoyok berani menggunakan iklan berbayar, mulanya dengan budget tiga puluh jutaan, ternyata hasilnya berkali lipat, hingga sekarang bisa menghabiskan budget miliaran perhari untuk pasang iklan dan berhasil meningkatkan pendapatan kurang lebih tiga kali lipatnya.
Selain itu, Yoyok memaparkan bahwa mental sales itulah, yang membuat saat ini dia meraih sukses dan sebagai pembayar pajak terbesar di Bantul. Dia ajak semua salesman untuk optimis dan optimalkan peluang media online untuk meningkatkan daya saing serta berani improve menjadikan setiap tantangan sebagai celah peluang.
Sekar Tyas Nareswari S.E, Ketua Komunitas Sales Indonesia dpd Jogja mengungkapkan rasa terimakasih atas kesempatan waktu dari Mas Yoyok yang tanpa pamrih membuka mindset out of the box para peserta anggota komunitas sales.
“Saat ini, banyak orang meminimalkan kontak langsung akibat issue Corona, berakibat penjualan offline cenderung traffiknya menurun maka perlu optimalisasi cara online. Jangkauan traffik online yang bisa berkali lipat dibanding offline dan trend online semakin meningkat, maka sudah gak jamannya lagi salesman gaptek, mati gaya dalam industri 4.O Kemunculan internet membuat era disrupsi seperti tsunami yang mengubah metode penjualan tempo dulu dianggap usang ditelan jaman dan sekarang miliknya kaum millenial sebagai usia produktif terbesar “, ujar Sekar Tyas Nareswari, yang juga merupakan Sales Manager di ACE Hartono Mall Jogja.
Sekar menjelaskan bahwa Komunitas Sales Indonesia ini mempunyai visi menjadikan profesi sales sebagai pilihan terbaik, oleh karenanya sering mengadakan training dan networking baik secara offline maupun online sebagai perwujudan salah satu misinya memberikan pembekalan sales yang ethic dan profesional.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan Ulang Tahun ke-9 , KOMISI NASIONAL yang nantinya akan dipusatkan di Yogyakarta pada bulan November dengan menghadirkan Dedy Budiman selaku Founder dan Mr. James Gwee, pembina KOMISI”, pungkas Sekar