Hapuskan Stigma Lama, Duta Museum DIY 2022 Rangkul Masyarakat Lewat Safari Permuseuman

BerandaJogja.com (27/01/22) – Menginjak tahun 2022, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman melakukan kegiatan Safari Permuseuman. Kegiatan safari merupakan program untuk mempromosikan museum-museum yang ada di Yogyakarta kepada masyarakat umum, komunitas, mahasiswa dan pelajar. Kegiatan jemput bola ini dimotori langsung oleh Duta Museum DIY tahun 2022 sebagai agen promotor antara museum dan Pemerintah Daerah DIY.

“Tim pertama safari permuseuman kali ini mempersembahkan kegiatan Safari Duta Museum dengan tema “Wajah Baru Museum”. Tema ini dipilih sebagai pembuka kegiatan Safari Duta Museum dengan harapan stigma lama yang ada di museum kian luntur. Museum tidak hanya sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga namun juga sebagai tempat untuk berkarya dan tidak hanya berorientasi pada benda. Museum-museum saat ini mulai mengubah orientasi mereka pada aktivitas yang menciptakan pengalaman langsung bagi pengunjung.” tutur Ramdani Rachmat mewakili Duta Museum DIY 2022.

Pembuka Safari Duta Museum dilaksanakan Kamis, 27 Januari 2022 berlokasi di SMK N 2 Yogyakarta. Safari dikemas dalam bentuk talkshow dengan menghadirkan narasumber dari museum, Agus Budi R., S.I.P., M.Si., selaku Staf Analisis Pemasaran Museum Taman Pintar Yogyakarta, dari pihak sekolah Ridho Saputro, S.Pd.T., guru di SMK N 2 Yogyakarta, dan Nadia Farah Safana Duta Museum 2022 untuk Museum Gunung Api Merapi. Tiga narasumber lintas bidang ini mencoba mencari jalan tengah antara permintaan kebutuhaan pengunjung dan penawaran yang bisa diberikan museum serta pandangan kaum milenial akan apa yang bisa menarik di museum saat ini. Harapannya perbedaan pandangan ini mampu menjadi jalan tengah untuk menciptakan suasana museum yang ramah untuk semua kalangan.

“Safari episode pertama ini hanyalah awal dari rangkaian Safari Permuseuman di tahun 2022 yang bersumber pada Dana Keistimewaan DIY. Nantinya akan ada lima episode Safari lain yang dilaksanakan pada bulan Maret, Mei, Juli, September, dan November dengan partisipan yang lebih bervariatif dan menjangkau lebih banyak masyarakat luas. Harapannya kondisi pandemi ini berangsur-angsur membaik dan tidak membatasi kreatifitas Duta Museum untuk mempromosikan museum di DIY.” pungkas Ramdani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *