Isi Ceramah di Masjid Kampus UGM, Ridwan Kamil Ajak Generasi Muda Turut Serta Membangun Indonesia

BerandaJogja.com (05/04/22) – Selasa malam (5/4) Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berkesempatan mengisi ceramah Salat Tarawih di Masid Kampus UGM Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut Ridwan Kamil menyampaikan berbagai hal, diantaranya masa depan Indonesia puluhan tahun ke depan dan mengajak generasi muda untuk turut serta membangun Indonesia lewat hal-hal positif.

Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil ini, Indonesia bisa terus merawat perdamaian dan pertengkaran di antara negara-negara dunia, posisi Indonesia yang kini berada di peringkat 16 di antara negara-negara G-20 akan menanjak pada posisi 10 pada sepuluh tahun mendatang, sebelum akhirnya menjadi negara adidaya 23 tahun kemudian.

Syarat pertama bila ingin Indonesia menjadi negeri adidaya adalah sumber dayanya yang berkualitas. Dalam hal ini, ia menekankan soal stunting yang banyak terjadi pada bayi-bayi di Indonesia. Ia mengatakan, bayi stunting fisiknya tidak tumbuh secara normal dan otaknya lemah dalam berpikir. Ditakutkan di masa depan nanti orang-orang dewasa yang terkena masalah stunting malah menjadi beban negara.

Sementara itu syarat kedua adalah ekonomi di Indonesia harus unggul yang terdiri dari ekonomi digital, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi hilirisasi industri. Dan syarat terakhir namun yang paling berat adalah mampu membuat situasi sosial dan politik di Indonesia kondusif dan tidak banyak kerusuhan. Ketiga pesan tersebut ia tujukan khusus pada generasi Z, atau penduduk yang lahir pada periode 1997 hingga 2012. Menurut Kang Emil, di tangan merekalah nasib Indonesia sebagai negara adidaya dipertaruhkan.

“Saya titip kalau betul pada 1945 Indonesia diproklamasikan sebagai negara adidaya, Anda yang pegang bendera emas. Kuncinya hanya satu, jangan saling bertengkar,” tutur Kang Emil.

Di akhir ceramahnya Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa salah satu penyakit di Indonesia saat ini adalah mudah bertengkar. Baik dari level media sosial, di lapangan, narasi elite dan sebagainya. Harapannya di bulan Ramadhan sumber perpecahan tersebut bisa dihilangkan.

“Nah mudah-mudahan dengan bulan berkah bulan pengampunan bulan amal dikurangi dihilangkan benih-benih sumber perpecahan kalau itu bisa dilaksanakan diteladani oleh mahasiswa UGM saya yakin Indonesia pasti ikut dan akhirnya mimpi itu tercapai gitu,” pungkas Kang Emil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *