“Untukmu Papua-Saudaraku” Wujud Kepedulian dan Sinergi Plataran Indonesia Untuk Gemakan Budaya Papua
BerandaJogja.com (17/10/21) – Sebagai The True Icon of Indonesian Ecotourism yang secara konsisten mengutamakan perpaduan Alam, Budaya, dan Masyarakat Indonesia, maka pekan Untukmu Papua – Saudaraku merupakan salah satu bentuk keperdulian Plataran Indonesia dan Freeport Indonesia untuk terus menggemakan kebudayaan Papua sebagai bagian dari Indonesia Khatulistiwa yang tidak terpisahkan.
“Kamoro Art Exhibition & Sale mengusung seni budaya serta tradisi turun-temurun suku Kamoro, Papua, dan berlangsung dari tanggal 27 – 29 Oktober 2021 dan bertempat di Hutan Kota by Plataran, Senayan dan yang direncanakan akan dibuka oleh Menteri BUMN dan pemberian sambutan kebudayaan oleh Menteri Pendidikan & Kebudayaan pada tanggal 27 Oktober 2021 pukul 18.30 WIB.” ungkap Priliy Albina selaku Marcomm Plataran Indonesia melalui rilis yang redaksi terima.
Dalam eksibisi ini, masyarakat dapat menikmati ragam instalasi seni ukiran kayu di Hutan Kota by Plataran yang didatangkan langsung dari Papua serta membelinya. Sebagai bagian dari rangkaian acara ini, masyarakat juga dapat menjumpai secara langsung tradisi dan warisan budaya suku Kamoro, menonton film dokumenter maupun mengikuti kegiatan talkshow secara virtual dialog bertajuk “Pemuda Dalam Gerakan Pelestarian Budaya” pada tanggal 28 Oktober 2021. Sedangkan pada tanggal 29 Oktober 2021, berlangsung dialog bertajuk “Kearifan Lokal Dalam Karya Seni” dengan beberapa pembicara: Luluk Intarti, perwakilan dari Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe; serta Ghea Panggabean dan Oscar Lawalata, fashion designer kenamaan Indonesia yang kerap mengasimilasikan unsur etnik Indonesia dalam karya-karya mereka.
Suku Kamoro merupakan salah satu suku yang mendiami kawasan pesisir Timika dengan tradisi ukiran kayu turun-temurun. Tradisi ini mendapatkan dukungan dari PT Freeport Indonesia, hingga terlahir Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe, yang berarti pengukir muda Kamoro. Dalam naungan yayasan ini maka lebih dari 500 pengukir dan penganyam mendapat pembinaan, pengarahan, serta kesempatan untuk menunjukkan kebudayaan daerah hingga ke kancah internasional. Program kerja yang diusung oleh yayasan ini juga menitikberatkan pada sosialisasi dan pelestarian budaya Kamoro.
“Plataran Indonesia selaku salah satu kolaborator dalam Kamoro Art Exhibition & Sale turut menunjukkan antusiasme terkait penyelenggaraan rangkaian acara ini. Hal ini tak terlepas dari 3 pilar utama yang menjadi fondasi sejak Plataran Indonesia didirikan, yakni Nature (alam), Culture (budaya), Community (masyarakat atau komunitas). Pendiri Plataran Indonesia senantiasa menekankan perihal ekowisata sebagai DNA dari Plataran Indonesia, yang diyakini akan membawa dampak luar biasa terhadap ekonomi, konservasi alam, serta pelestarian budaya dalam masyarakat. Ekowisata pun merupakan bentuk tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan swasta untuk memberikan dampak sosial secara berkelanjutan.” pungkas Priliy.