Meninggal Secara Misterius di Jakarta, Diplomat Muda Kemenlu Dimakamkan di Bantul
BerandaJogja.com (09/07/25) – Suasana duka menyelimuti Jalan Munggur, Banguntapan, Bantul, Rabu (9/7/2025) sore. Jenazah Arya Daru Pangayunan, Diplomat Ahli Muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, tiba di rumah duka sekitar pukul 15.40 WIB setelah diberangkatkan dari Jakarta.

Arya sebelumnya ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta dalam kondisi terlilit lakban pada Selasa (8/7/2025). Di tengah suasana penuh isak tangis, jenazah Arya langsung dimakamkan di TPU Sunthen, sekitar tiga kilometer dari rumah keluarganya, diiringi istri, dua anak, kerabat, serta sejumlah dan pelayat.
Keluarga besar mengenang Arya sebagai pribadi ceria, suka menolong, dan pintar menulis.
“Berpuluh tahun saya hampir tak pernah melihat Daru cemberut,” ujar sang ipar, Meta Bagus di rumah duka.
Meski tidak dikenal publik secara luas, Arya adalah sosok penting di balik berbagai operasi penyelamatan WNI di luar negeri. Sejak bergabung di Kemenlu pada 2014, ia telah ditugaskan di berbagai negara, mulai dari Dili, Buenos Aires, hingga tergabung dalam Direktorat Perlindungan WNI sejak 2022.
Alumnus Hubungan Internasional UGM itu turun langsung ke lapangan di zona krisis, dari reruntuhan pascagempa di Turki, kamp pengungsian, hingga daerah konflik di Irak. Ia bahkan dikenal pernah membopong sendiri anak-anak WNI terlantar menuju pesawat evakuasi.
“Mas Daru orang pertama yang angkat tangan kalau ada misi lapangan. Kami bersaksi, almarhum orang baik,” ungkap Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI, Judha Nugraha.
Arya dikenang sebagai pribadi yang bersahaja dan pekerja keras Padahal pekerjaannya menyangkut nyawa manusia. Juli ini, ia seharusnya berangkat menempati pos baru di KBRI Helsinki, Finlandia namun takdir berkata lain.
Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni UGM, Arie Sujito mengungkapkan, UGM mengucapkan bela sungkawa atas kepergian almarhum. Jika meninggalnya almarhum nampak tidak wajar, maka kasus itu perlu diusut tuntas.
“Tentu kita kehilangan sosok alumni berprestasi alumni HI Fisipol UGM yg memiliki karir yang baik. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik disisiNya,” paparnya.
“Ini demi kemanusiaan dan tanggungjawab perlindungan negara pada warganya,” ungkapnya.
Palupi Sastro/#berandajogja