Beroperasi Tanpa Izin di Jogja, Bajaj Maxride dan Max Auto Dapat Surat Peringatan dari Dishub DIY
BerandaJogja.com (10/06/25) – Bajaj Maxride dan Max Auto kini makin ramai berseliweran di jalan-jalan Yogyakarta. Namun ternyata keberadaan mereka belum mengantongi izin resmi operasional dari pemerintah daerah.
Kepala Dinas Perhubungan DIY, Christina Erni Widyastuti di Yogyakarta, Senin (9/6/2025) menyebutkan bahwa perusahaan tersebut belum menyerahkan dokumen perizinan lengkap, termasuk izin usaha angkutan umum dan izin perakitan kendaraan.
“Kalau minggu kemarin saya tanya ke dinas perizinan di kabupaten/kota, itu belum masuk izinnya,” jelasnya.
Sebagai langkah pembinaan, Dishub telah mengeluarkan Surat Peringatan (SP) 1 kepada Maxride dan Max Auto. Isinya meminta operasional bajaj dihentikan sementara hingga perizinan dilengkapi. Namun, surat tersebut diabaikan oleh pihak pengelola.

“SP 1 tidak diindahkan. Jangan sampai mereka terus melanjutkan operasional padahal sudah dilarang,” ungkapnya.
Jika pelanggaran berlanjut dan jumlah unit bajaj makin bertambah, Dishub akan menaikkan tindakan dengan SP 2.
Permasalahan makin rumit karena Dishub juga belum bisa mengklasifikasikan jenis kendaraan bajaj Maxride. Status Maxride sebagai transportasi berpelat kuning sebagai angkutan umum, atau pelat hitam seperti kendaraan pribadi pun belum jelas. Ini menyebabkan bajaj Maxride tidak bisa diawasi secara resmi dalam sistem transportasi publik.
Tak hanya itu, kehadiran bajaj ini juga dikhawatirkan akan memperparah kemacetan, terutama di kawasan kota yang sudah padat kendaraan bermotor.
Padahal Pemda DIY tengah berfokus menata transportasi publik yang lebih terintegrasi. Karena itu, masuknya kendaraan baru tanpa koordinasi dikhawatirkan bisa mengganggu proses penataan ini.
Karenanya Dishub pun telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan penertiban di lapangan jika masih ditemukan bajaj Maxride beroperasi tanpa izin.
“Masyarakat juga kami imbau agar berhati-hati memilih kendaraan tumpangan demi menjamin keselamatan,” pungkas Erni.
Sementara itu, pihak Maxride belum memberikan tanggapan resmi saat dihubungi melalui telepon. (Palupi Sastro/berandajogja)