Kunci Makanan Aman! BGN Perkuat Kompetensi 10.000 Penjamah Pangan Lewat Bimtek Serentak di 12 Kabupaten/Kota
BerandaJogja.com (13/10/2025) – Direktorat Penyedia dan Penyaluran Wilayah II Badan Gizi Nasional (BGN) sukses menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Pangan pada 11–12 Oktober 2025 di Hotel Ramada, Sleman. Kegiatan ini diikuti 1.000 peserta dan menjadi bagian dari Bimtek serentak yang digelar di 12 kabupaten dan kota di bawah koordinasi BGN Wilayah II.
Pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kompetensi tenaga pelaksana gizi di daerah sekaligus memastikan proses penyediaan dan penjamahan pangan berjalan aman, higienis, dan sesuai standar nasional.
Secara keseluruhan, kegiatan Bimtek Penjamah Pangan Wilayah II diikuti oleh 10.000 peserta yang terdiri dari Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), ahli gizi, akuntan, serta relawan SPPG dari berbagai wilayah. Mereka merupakan garda terdepan dalam pelayanan gizi masyarakat, mulai dari dapur pelayanan hingga distribusi pangan ke lapangan.
“Keamanan pangan dimulai dari tangan-tangan penjamah pangan yang kompeten. Melalui kegiatan ini, BGN memastikan seluruh unsur pelaksana SPPG memahami prinsip higienitas, sanitasi, serta pengendalian risiko pangan di setiap tahap pelayanan,” ujar Dr. Nurjaeni, Ph.D., Direktur Penyedia dan Penyaluran Wilayah II BGN.
Dilaksanakan Serentak di 12 Kabupaten/Kota
Bimtek ini digelar serentak di Kabupaten Bandung Barat, Garut, Banyumas, Purworejo, Bojonegoro, Ngawi, Pandeglang, Serang, Kulon Progo, Sleman, serta Kota Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
Setiap kegiatan dibuka resmi oleh Kepala KPPG (Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi) setempat yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas profesi dalam menjaga mutu dan keamanan pangan.
Kegiatan dilaksanakan secara tatap muka langsung di lokasi masing-masing daerah, dengan pendampingan teknis dan pemantauan virtual oleh tim pusat BGN.

Fokus Materi dan Capaian
Materi pelatihan meliputi:
- Prinsip dasar keamanan pangan dan higienitas dapur;
- Prosedur sanitasi bagi penjamah makanan dan lingkungan kerja;
- Pencegahan kontaminasi silang serta risiko mikrobiologi;
- Penanganan bahan pangan, penyimpanan, dan distribusi aman;
- Pemanfaatan Learning Management System (LMS) Penjamah Pangan sebagai media pembelajaran berkelanjutan.
Dengan kombinasi teori dan praktik, peserta dilatih untuk mengidentifikasi risiko, melakukan tindakan pencegahan, serta menerapkan prosedur standar keamanan pangan di unit kerja masing-masing.
Di akhir kegiatan, seluruh peserta menerima sertifikat kompetensi penjamah pangan yang diterbitkan langsung oleh BGN — sebagai pengakuan resmi atas kemampuan mereka menjaga mutu dan keamanan pangan di lapangan.
Membangun Budaya Aman dan Higienis
Bimtek ini menjadi bukti nyata komitmen BGN dalam memperkuat sistem keamanan pangan nasional mulai dari tingkat lokal. Program ini diharapkan dapat membangun budaya kerja yang aman, higienis, dan profesional, sekaligus menekan risiko Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan di masyarakat.
“Dengan tersertifikasinya 10.000 penjamah pangan dari unsur SPPG di 12 kabupaten/kota, kita memperkuat sistem pelayanan gizi yang tidak hanya bergizi, tetapi juga aman dan terpercaya bagi masyarakat,” tegas Dr. Nurjaeni.
Kegiatan ini menegaskan bahwa upaya menjaga keamanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga seluruh pelaksana di daerah. Dari dapur pelayanan hingga ke meja makan masyarakat, tangan-tangan terlatih inilah yang memastikan pangan tetap aman, sehat, dan bergizi.

