Gandeng 15 Seniman, Grand Ambarrukmo Yogyakarta Gelar Pameran Seni Rupa IBUDAYA : Indonesia Budaya

BerandaJogja.com (08/07/23) – Dalam rangka memperingati hari jadi yang ke-6 tahun, sekaligus menjadi platform bagi para seniman untuk menunjukkan potensinya, Grand Ambarrukmo Yogyakarta menggelar sebuah pameran seni yang bertajuk “IBUDAYA : Indonesia Budaya” dengan menggandeng 15 seniman ternama.

Merujuk arti dan makna sesungguhnya, kata budaya berasal dari bahasa Sanskerta: buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi dan daya. Buddhi memiliki arti budi atau akal atau akal pikiran. Dari makna di atas, kita bisa mengasosiasikan bahwa IBUDAYA adalah Indonesia Budaya sebuah upaya merefleksikan etos Indonesia berbudaya.

Pameran yang terselenggara atas dukungan iForte dan BRI (Bank Rakyat Indonesia) ini akan berlangsung mulai tanggal 7 Juli 2023 hingga 31 Juli 2023 di public area hotel The Samara Restaurant dan lobby, serta dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Sleman Edy Winarya, S.Sn., M.Si., dengan tarian pembuka persembahan dari Anter Asmorotedjo disertai penampilan melukis langsung oleh Astuti Kusumo.

tarian pembuka persembahan dari Anter Asmorotedjo disertai penampilan melukis langsung oleh Astuti Kusumo.
Tarian Pembuka persembahan dari Anter Asmorotedjo

Para perupa yang terlibat dalam pameran ini yakni Abdul Aziz, Astuti Kusumo, Dian Anggraeni, Laila Tifah, Mona Palma, Nasirun, Oktaviyani, Teguh Sariyanto, yang tampil dengan karya lukisan. Dan tentu saja masing-masing hadir dengan kekhasan yang berbeda-beda dalam mengelola gagasan maupun ekspresi keindahan yang dihadirkan.

Hadir pula karya 3 dimensi oleh Endang Lestari dengan karya seni keramiknya; I Nyoman Agus Wijaya, Win Dwi Laksono dan Yusup Dilogo dengan karya-karya patungnya, yang masing-masing memiliki cita rasa yang berbeda, baik dari segi visual maupun pemilihan bahan, hingga sampai cara mempresentasikan dalam setiap pameran.

Sementara para perupa yang menghadirkan karya-karya dengan meminjam idiom seni jalanan (street art) yaitu Bafsyaw, Oggz, dan Uuk Wuzhere. Bahkan mereka lebih memilih menggunakan nama samaran ketimbang menggunakan nama aslinya seperti tradisi seni jalanan. Tidak lagi seperti dulu, saat ini, di era seni kontemporer, seni jalanan sudah lazim dan mendapat tempat dalam galeri seni komersial.

Pameran Seni Rupa IBUDAYA : Indonesia Budaya powered by iForte diharapkan bisa menjadi bagian dari ruang dokumentasi visual serta mengakomodasi perkembangan seni budaya. Memberikan ruang bagi para pengunjung untuk menikmati hasil karya dan memperkaya informasi, menjadi sarana wisata edukasi kultural yang mampu menarik perhatian publik khususnya tamu hotel ataupun masyarakat luas di Yogyakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *