Pertamina Gandeng DKP Jateng Dukung Konservasi Penyu di Cilacap
BerandaJogja.com (11/07/25) – Upaya pelestarian satwa laut langka kembali mendapat angin segar. PT Pertamina Patra Niaga melalui Fuel Terminal (FT) Maos resmi menandatangani perjanjian kerja sama teknis dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah, Kamis (10/7/2025), dalam program konservasi penyu yang berlokasi di Kabupaten Cilacap.
Penandatanganan kerja sama ini berlangsung di kantor DKP Provinsi Jawa Tengah, menjadi penanda dimulainya sinergi lintas sektor dalam menjaga keanekaragaman hayati, khususnya bagi satwa laut yang saat ini berada dalam status perlindungan seperti penyu.
Program ini akan difokuskan di kawasan Konservasi Penyu Nagaraja, tepatnya di wilayah Pantai Sodong, Cilacap. Kawasan tersebut selama ini menjadi salah satu lokasi penting pendaratan dan penetasan telur penyu.
Fuel Terminal Manager Maos, Wisnu Eka dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/7/2025) menyampaikan pelestarian lingkungan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Diperlukan kolaborasi nyata antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat agar hasilnya benar-benar berdampak.
“Dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, tentu tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja. Diperlukan kolaborasi yang erat antar berbagai sektor, agar upaya pelestarian ini menjadi lebih kuat dan memberikan dampak nyata,” ujar Wisnu.
Menurutnya, Pertamina memandang bahwa keberlanjutan bisnis harus berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan hidup.
“Kami percaya bahwa konservasi satwa dilindungi seperti penyu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita bersama,” imbuhnya.
Ruang lingkup kerja sama ini mencakup berbagai aspek penting dalam upaya konservasi penyu, mulai dari perlindungan habitat alami, penyelamatan dan penetasan telur penyu, hingga edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga satwa laut dan pemantauan populasi penyu dalam jangka panjang.
Lokasi kegiatan konservasi sendiri berada di kawasan Pantai Sodong, Cilacap, yang diketahui sebagai habitat alami penyu jenis lekang dan hijau yang sering datang untuk bertelur. Kegiatan ini juga akan melibatkan masyarakat pesisir dan kelompok relawan setempat yang selama ini telah mendampingi proses konservasi secara swadaya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Endi Faiz Effendi, menyampaikan apresiasinya atas langkah Pertamina yang secara aktif terlibat dalam pelestarian satwa laut.
“Kami menyambut baik sinergi ini dan berharap kegiatan konservasi penyu dapat berjalan secara lebih terstruktur, terukur, dan memberikan dampak positif langsung kepada lingkungan serta masyarakat sekitar,” ujar Endi.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus mendampingi dan memfasilitasi program ini agar bisa menjadi contoh kolaborasi strategis antara pemerintah dan sektor swasta dalam bidang konservasi kelautan.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, menegaskan program konservasi penyu ini merupakan bagian dari implementasi komitmen Pertamina terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
“Pertamina memiliki komitmen kuat terhadap keberlanjutan, tidak hanya dari aspek bisnis tapi juga pada perlindungan ekosistem. Program konservasi penyu ini merupakan salah satu bentuk nyata dari implementasi aspek ESG, khususnya di bidang lingkungan,” jelas Taufiq.
Taufiq juga menyampaikan bahwa inisiatif ini turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-14, yakni “Menjaga Ekosistem Laut.”
“Kami ingin turut memastikan bahwa ekosistem laut kita tetap lestari dan satwa-satwa langka seperti penyu bisa terus hidup dan berkembang di habitat alaminya,” ungkapnya.
Palupi Sastro/#beranda jogja

