Awasi Pembuangan Sampah Ilegal di Sepanjang Ring Road, DLHK DIY Bakal Pasang CCTV
BerandaJogja.com (04/06/25) – Tumpukan sampah liar yang mengganggu pemandangan dan kenyamanan pengguna jalan masih terus ditemukan di sepanjang Ring Road Yogyakarta. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat ada lebih dari 25 titik pembuangan sampah ilegal.
“Wilayah paling parah berada di Ring Road Selatan,” ujar Aris Prasena, Kepala Balai Pengelolaan Sampah DLHK DIY di Yogyakarta, Rabu (4/6/2025).
Sebagai upaya lanjutan, DLHK DIY kini tengah menyiapkan pemasangan kamera pengawas (CCTV) di titik-titik rawan pembuangan. Hal ini dilakukan bekerja sama dengan Balai Besar Jalan Nasional (BBJN), selaku pengelola wilayah Ring Road.

“CCTV akan kami pasang di beberapa lokasi untuk mengidentifikasi pelanggaran dan sebagai dasar penegakan hukum. Ini menjadi salah satu cara untuk menekan angka pembuangan liar yang tidak terkendali,” jelasnya.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan efek jera kepada pelaku, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak lagi menjadikan tepi jalan sebagai tempat sampah dadakan.
Sebab meski pembersihan secara rutin dilakukan, perilaku membuang sampah sembarangan tetap terjadi. Beberapa titik rawan yang sering dipenuhi sampah di antaranya kawasan sekitar Pasar Giwangan, Jalan Parangtritis, Bugisan, Ketandan, hingga perempatan Wojo. Kantong-kantong sampah sering dibiarkan robek, isinya tercecer ke jalan dan menimbulkan bau tidak sedap.
Aris menyebut DLHK telah melakukan berbagai pendekatan, mulai dari edukasi ke masyarakat hingga penegakan hukum. Namun, volume dan frekuensi sampah yang dibuang sembarangan masih saja tinggi.
Karenanya selain pemasangan CCTV, DLHK juga menegaskan bahwa masalah sampah tidak bisa diselesaikan hanya dengan pengangkutan. Selama kesadaran belum tumbuh, sampah akan terus muncul.
Pemerintah mengajak seluruh warga untuk ikut menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan, terutama di ruang publik seperti Ring Road yang menjadi wajah kota bagi siapa saja yang melintas.
Palupi Sastro/Beranda Jogja